Jl. Pattimura No. 1

Kabupaten Sintang 78611

08.00 - 15.00

Senin-Jumat

 

Menteri Investasi Rosan Terima Delegasi EU-ABC, Dorong Investasi Strategis di Indonesia

Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, menerima 23 pengusaha asal Eropa dari delegasi European Union-ASEAN Business Council (EU-ABC) yang mayoritas telah berinvestasi di Indonesia. Kunjungan ini dilakukan untuk memperoleh informasi komprehensif mengenai peluang investasi dari sektor hulu hingga hilir di tanah air.

Dalam sambutannya di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta (7/2), Menteri Rosan menegaskan bahwa hilirisasi tetap menjadi prioritas utama pemerintah, khususnya di industri nikel dan kelapa sawit yang memanfaatkan keunggulan sumber daya alam Indonesia.

Menteri yang juga merupakan mantan Wakil Menteri BUMN tersebut menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk berbagai reformasi yang mendukung kemudahan investasi. "Pada tahun 2024, kami berhasil meraih investasi sekitar USD 100 miliar. Meskipun FDI yang masuk ke ASEAN mencapai USD 240-250 miliar, hanya sekitar 15% yang mengalir ke Indonesia. Ini menandakan potensi besar bagi pertumbuhan investasi di masa mendatang," ujar Rosan dengan optimisme tinggi.

Pemerintah Indonesia telah mengarahkan kebijakan investasi untuk periode 2025-2029 ke sembilan sektor strategis, antara lain:

  1. Industri Hilirisasi
  2. Energi Baru Terbarukan
  3. Ketahanan Pangan (termasuk Pertanian dan Industri Pangan)
  4. Kesehatan (meliputi Farmasi, Alat Kesehatan, dan Layanan Kesehatan)
  5. Pendidikan (termasuk Pendidikan Tinggi dan Kejuruan)
  6. Ekonomi Digital (termasuk Pusat Data)
  7. Semikonduktor
  8. Industri Manufaktur Berorientasi Ekspor
  9. Ibu Kota Nusantara (IKN)

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rosan menyoroti potensi energi terbarukan Indonesia yang mencapai sekitar 3.700 gigawatt, dengan sumber utama berupa tenaga surya, air, pasang surut, angin, dan panas bumi. "Potensi panas bumi, khususnya di pulau Jawa dan Sumatra, sangat menarik karena saat ini hanya sekitar 13 gigawatt yang telah dimanfaatkan, kurang dari 1% dari potensi yang ada," ungkapnya.

Delegasi EU-ABC pun menyambut baik pertemuan tersebut. Anggota Dewan Eksekutif EU-ABC, Corine Tap, mengungkapkan bahwa pertemuan ini memberikan gambaran jelas mengenai sektor investasi prioritas yang akan ditawarkan oleh pemerintahan baru Indonesia. "Mulai dari sektor hulu hingga hilir, serta bidang barang konsumsi dan jasa, terdapat banyak peluang di Indonesia. Dengan ambisi besar untuk bersaing di tingkat global, kami yakin dukungan terhadap pertumbuhan Indonesia akan terus meningkat," jelas Corine.

Data dari BKPM menunjukkan bahwa investasi dari Eropa pada periode 2020-2024 mencapai USD 16,5 miliar atau setara dengan Rp247,5 triliun (dengan konversi Rp15.000 per USD). Tiga sektor investasi teratas adalah Industri Kimia dan Farmasi, Listrik, Gas, serta Pasokan Air, dan Industri Makanan.

Upaya pemerintah dalam mendorong investasi melalui reformasi kebijakan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang melimpah semakin mengokohkan posisi Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan di kawasan.

Kontak

Alamat

  • Jl. Pattimura No. 1
    Kel. Tanjung Puri Kec. Sintang,
    Kabupaten Sintang,
    Kalimantan Barat 78613
    Indonesia
 

Pengunjung

Hari ini209
Minggu Ini1648
Bulan ini10240

sintangsintang
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang
Ikuti
Survei Kepuasan masyarakat
(SKM)