Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia resmi menandatangani Pernyataan Kerja Sama pembentukan EU Desk. Langkah strategis ini membuka peluang besar bagi peningkatan arus Penanaman Modal Asing (PMA) dari Uni Eropa ke Indonesia.
Dukungan Penuh untuk Investor Eropa
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyatakan optimisme tinggi terhadap inisiatif ini. "EU Desk akan membuka lebih banyak jalur komunikasi dan potensi kerja sama strategis. Uni Eropa merupakan mitra penting bagi Indonesia," tegasnya.
Pembentukan EU Desk sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk menyederhanakan regulasi dan mengurangi hambatan birokrasi dalam sektor investasi.
Layanan Terpadu untuk Investor
EU Desk akan berfungsi sebagai pusat layanan komprehensif bagi investor Uni Eropa, meliputi:
- Intelijen Pasar: Penyediaan data dan analisis pasar terkini
- Panduan Perizinan: Bantuan navigasi proses perizinan usaha
- Fasilitasi Bisnis: Dukungan kerja sama antar perusahaan
- Identifikasi Proyek: Pencarian peluang investasi potensial
- Harmonisasi Kebijakan: Sinkronisasi regulasi Indonesia-Eropa
Sektor Prioritas dan Potensi Besar
Duta Besar Uni Eropa Denis Chaibi menekankan fokus pada sektor-sektor strategis yang mendukung visi Astacita Indonesia. "Kami adalah pemimpin dunia di bidang energi terbarukan, teknologi air, pengolahan limbah, dan teknologi canggih," jelasnya.
Data BKPM menunjukkan realisasi investasi Uni Eropa periode 2019-triwulan I 2025 mencapai USD 13 miliar dengan distribusi sektor:
- Industri Kimia dan Farmasi: USD 2,1 miliar
- Listrik, Gas dan Air: USD 1,9 miliar
- Perumahan dan Kawasan Industri: USD 1,1 miliar
- Transportasi dan Komunikasi: USD 1,07 miliar
- Jasa Lainnya: USD 1,05 miliar
Dampak Positif bagi Daerah
Pembentukan EU Desk memberikan peluang besar bagi daerah-daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Sintang, untuk menarik investasi Eropa. DPMPTSP Kabupaten Sintang siap mendukung investor yang ingin berinvestasi di wilayah Kalimantan Barat.