A big fan of open source and Ubuntu. Founder at joomlabuff
Pada Senin, 17 Februari 2025, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang menerima pendampingan dari Bidang Pengawasan III Inspektorat Kabupaten Sintang dalam rangka penilaian risiko melalui aplikasi SIMAS EKO (Sistem Informasi Manajemen Risiko).
Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan DPMPTSP Kabupaten Sintang dengan sistem yang lebih transparan, akuntabel, dan berbasis mitigasi risiko sesuai standar pemerintahan yang baik.
Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, menerima 23 pengusaha asal Eropa dari delegasi European Union-ASEAN Business Council (EU-ABC) yang mayoritas telah berinvestasi di Indonesia. Kunjungan ini dilakukan untuk memperoleh informasi komprehensif mengenai peluang investasi dari sektor hulu hingga hilir di tanah air.
Dalam sambutannya di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta (7/2), Menteri Rosan menegaskan bahwa hilirisasi tetap menjadi prioritas utama pemerintah, khususnya di industri nikel dan kelapa sawit yang memanfaatkan keunggulan sumber daya alam Indonesia.
Menteri yang juga merupakan mantan Wakil Menteri BUMN tersebut menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk berbagai reformasi yang mendukung kemudahan investasi. "Pada tahun 2024, kami berhasil meraih investasi sekitar USD 100 miliar. Meskipun FDI yang masuk ke ASEAN mencapai USD 240-250 miliar, hanya sekitar 15% yang mengalir ke Indonesia. Ini menandakan potensi besar bagi pertumbuhan investasi di masa mendatang," ujar Rosan dengan optimisme tinggi.
Pemerintah Indonesia telah mengarahkan kebijakan investasi untuk periode 2025-2029 ke sembilan sektor strategis, antara lain:
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rosan menyoroti potensi energi terbarukan Indonesia yang mencapai sekitar 3.700 gigawatt, dengan sumber utama berupa tenaga surya, air, pasang surut, angin, dan panas bumi. "Potensi panas bumi, khususnya di pulau Jawa dan Sumatra, sangat menarik karena saat ini hanya sekitar 13 gigawatt yang telah dimanfaatkan, kurang dari 1% dari potensi yang ada," ungkapnya.
Delegasi EU-ABC pun menyambut baik pertemuan tersebut. Anggota Dewan Eksekutif EU-ABC, Corine Tap, mengungkapkan bahwa pertemuan ini memberikan gambaran jelas mengenai sektor investasi prioritas yang akan ditawarkan oleh pemerintahan baru Indonesia. "Mulai dari sektor hulu hingga hilir, serta bidang barang konsumsi dan jasa, terdapat banyak peluang di Indonesia. Dengan ambisi besar untuk bersaing di tingkat global, kami yakin dukungan terhadap pertumbuhan Indonesia akan terus meningkat," jelas Corine.
Data dari BKPM menunjukkan bahwa investasi dari Eropa pada periode 2020-2024 mencapai USD 16,5 miliar atau setara dengan Rp247,5 triliun (dengan konversi Rp15.000 per USD). Tiga sektor investasi teratas adalah Industri Kimia dan Farmasi, Listrik, Gas, serta Pasokan Air, dan Industri Makanan.
Upaya pemerintah dalam mendorong investasi melalui reformasi kebijakan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang melimpah semakin mengokohkan posisi Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan di kawasan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, memberikan apresiasi atas rilis Laporan Business Ready (B-Ready) 2024 oleh Bank Dunia. Laporan ini dinilai sebagai tolok ukur kritis untuk mengevaluasi upaya pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029. “Laporan ini memberikan umpan balik konstruktif guna mempercepat reformasi iklim investasi dan meningkatkan efisiensi bisnis di Indonesia,” ujar Rosan dalam pembukaan forum bertajuk “New Insight on the Business Environment in Indonesia: Exploring the World Bank's Business Ready Report” yang diselenggarakan Bank Dunia di Jakarta, Sabtu (10/2).
Sebagai mantan Ketua Umum Kadin Indonesia, Menteri Rosan menekankan tiga pilar utama untuk menarik investasi: efisiensi prosedural, penyempurnaan regulasi, dan peningkatan kualitas layanan publik. “Kami telah menyusun langkah sistematis untuk memperbaiki iklim investasi, termasuk sinergi dengan kementerian/lembaga terkait guna mempermudah proses business entry. Upaya ini akan terus melibatkan masukan dari pelaku usaha, akademisi, dan mitra internasional demi menciptakan kepastian hukum bagi investor,” jelasnya.
Laporan B-Ready 2024 menganalisis iklim bisnis global melalui tiga indikator: Kerangka Regulasi (Regulatory Framework), Layanan Publik (Public Services), dan Efisiensi Operasional (Operational Efficiency). Indonesia meraih skor 64 (Regulatory Framework), 63 (Public Services), dan 61 (Operational Efficiency), menempatkannya di peringkat ketiga ASEAN, di bawah Singapura dan Vietnam. Meski mencatat kemajuan dalam reformasi perizinan dan transparansi, laporan ini mengidentifikasi tantangan utama di sektor layanan publik, termasuk lamanya proses masuk investor asing ke Indonesia (65 hari) dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam (7-10 hari).
Noorman Loayza, Direktur Global Indicators Group Bank Dunia, menyampaikan tiga rekomendasi strategis:
Akselerasi digitalisasi layanan publik untuk mempercepat proses bisnis.
Penyederhanaan regulasi yang ramah bagi bisnis baru dan eksisting.
Kolaborasi intensif dengan komunitas bisnis, asosiasi pekerja, dan pemangku kepentingan untuk memastikan transparansi reformasi kebijakan.
Sebagai penerus laporan Ease of Doing Business (EoDB), B-Ready 2024 mengadopsi pendekatan lebih komprehensif dengan mengevaluasi 50 negara melalui 1.200 indikator. Laporan ini menjadi referensi utama bagi pemerintah dalam merancang kebijakan berbasis data untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Menteri Rosan menegaskan, investasi merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kami terus berkomitmen memperbaiki ekosistem investasi, mulai dari penyederhanaan regulasi hingga peningkatan kualitas SDM. Dengan sinergi multipihak, target pertumbuhan 8% pada 2029 semakin realistis,” tegasnya.
Sumber : bkpm.go.id
ditulis ulang oleh : dpmptsp kab. sintang
Pada Senin, 10 Februari 2025, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang bersama Bidang Pengawasan III Inspektorat Kabupaten Sintang menggelar rapat koordinasi terkait pembahasan indikator penilaian Monitoring Center for Prevention (MCP) Korsupgah KPK tahun 2025.
Diharapkan, melalui pertemuan ini, Kabupaten Sintang dapat semakin memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada 3–7 Februari 2025, Penata Perizinan Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang mengikuti Diklat Dasar Penata Perizinan Angkatan I yang diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Sugeng Hariyono, CACP. Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari Penata Perizinan dari berbagai DPMPTSP Kabupaten/Kota serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga terkait.
Pada Senin, 10 Februari 2025, Tim IT Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang menggelar rapat koordinasi di Ruang Pendampingan DPMPTSP. Rapat ini dipimpin oleh Koordinator Tim IT, Yulianus Heriansen, SE, M.Si.
Fokus utama rapat ini adalah:
✅ Rencana kerja Tim IT DPMPTSP Kabupaten Sintang untuk meningkatkan efektivitas layanan digital.
✅ Pembagian tugas strategis guna memperkuat kinerja tim secara optimal.
✅ Kolaborasi dan komitmen bersama dalam menyajikan informasi yang akurat serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sintang.
Melalui rapat ini, Tim IT DPMPTSP berupaya menghadirkan sistem layanan yang lebih efisien, transparan, dan berbasis teknologi guna mendukung digitalisasi perizinan dan investasi di Kabupaten Sintang.
Pada Jumat, 7 Februari 2025, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang, Ir. Erwin Simanjuntak, M.Si memimpin rapat koordinasi Tim IT DPMPTSP yang berlangsung di Ruang Rapat DPMPTSP Kabupaten Sintang.
Rapat ini berfokus pada rencana kerja dan strategi Tim IT DPMPTSP untuk tahun 2025. Dalam arahannya, Kepala DPMPTSP menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh anggota tim dalam meningkatkan kinerja agar lebih baik dari tahun sebelumnya.
Rapat ini dihadiri oleh:
✅ Jafung Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya
✅ Jafung Penata Perizinan Ahli Muda
✅ Jafung Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda
✅ Jafung Analis Kebijakan Ahli Muda
✅ Jafung Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Pertama
✅ Beberapa TKD DPMPTSP Kabupaten Sintang
Diharapkan melalui rapat ini, Tim IT DPMPTSP dapat menjalankan strategi yang lebih optimal dalam mendukung digitalisasi layanan perizinan dan investasi di Kabupaten Sintang.
Pada Senin, 3 Februari 2025, telah diselenggarakan Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital Sektor Kesehatan yang bertempat di Ruang Rapat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang.
Rapat ini dipimpin oleh Kepala DPMPTSP Kabupaten Sintang, Ir. Erwin Simanjuntak, M.Si, serta dihadiri oleh perangkat daerah teknis dan perwakilan asosiasi profesi kesehatan.
Evaluasi ini bertujuan untuk:
✅ Menilai efektivitas layanan digital MPP di sektor kesehatan.
✅ Mengidentifikasi tantangan dan kendala dalam implementasi layanan digital.
✅ Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di sektor kesehatan.
✅ Merumuskan langkah strategis untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan berbasis digital.
Melalui evaluasi ini, diharapkan layanan MPP Digital sektor kesehatan semakin optimal dalam memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Kabupaten Sintang.
Sintang - Dalam dunia bisnis, legalitas usaha menjadi fondasi utama untuk berkembang secara profesional. Salah satu dokumen penting untuk pelaku usaha adalah Sertifikat Standar OSS RBA. Dengan adanya sistem Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA), proses pengurusan perizinan usaha kini semakin mudah, terutama untuk usaha dengan kategori risiko menengah.
Artikel ini akan mengulas pengertian, manfaat, contoh format, hingga langkah praktis untuk mengurus Sertifikat Standar OSS RBA agar pelaku usaha dapat memastikan legalitas dan kepatuhan bisnisnya terhadap regulasi yang berlaku.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (13) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021, Sertifikat Standar adalah bukti pemenuhan standar pelaksanaan kegiatan usaha yang diterbitkan melalui sistem OSS. Sertifikat ini menjadi dokumen wajib untuk pelaku usaha kategori risiko menengah rendah dan menengah tinggi, memastikan usaha mereka memenuhi standar teknis dan operasional sesuai jenis kegiatannya.
Kategori Risiko dalam Sistem OSS RBA:
Contoh: Usaha restoran (KBLI 56101) wajib memiliki Sertifikat Standar yang mencakup standar keamanan makanan, kebersihan, dan fasilitas pelanggan.
Registrasi Akun OSS
Lengkapi Profil Usaha
Ajukan NIB
Ajukan Sertifikat Standar
Verifikasi Data
Unduh Sertifikat Standar
Sertifikat Standar OSS RBA mencakup:
Mengurus Sertifikat Standar OSS RBA kini lebih mudah berkat sistem digital berbasis risiko. Dengan langkah-langkah yang jelas dan persiapan dokumen yang matang, pelaku usaha dapat memastikan legalitas bisnisnya tanpa proses yang rumit. Sertifikat ini tidak hanya melindungi usaha Anda secara hukum, tetapi juga membuka peluang investasi dan kerja sama dengan mitra strategis.
Segera manfaatkan kemudahan ini untuk mempercepat pengembangan bisnis Anda dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Davos, 21 Januari 2025 – Paviliun Indonesia 2025 resmi dibuka dalam rangkaian Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. Peresmian ini dilakukan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard, serta Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Novyan Bakrie.
Dengan mengusung tema “Leading the Way: A Pathway to The Vision of Golden Indonesia 2045”, Paviliun Indonesia menjadi platform strategis untuk menampilkan potensi investasi dan peluang kolaborasi dengan para pemimpin dunia, investor global, dan pemangku kepentingan internasional.
Dalam sambutannya, Menteri Rosan menekankan pentingnya Paviliun Indonesia sebagai ajang strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
“Kami sangat senang karena di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo, Indonesia semakin kuat dan terbuka dalam kolaborasi global. Paviliun Indonesia ini adalah wujud komitmen kami untuk lebih aktif dalam kerja sama multilateral dan bilateral demi mewujudkan Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat,” ujar Rosan.
Paviliun ini juga mendukung visi besar Asta Cita, yang menjadi peta jalan pembangunan Indonesia menuju ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Berbagai sektor strategis menjadi sorotan utama, antara lain:
Wakil Menteri PPN, Febrian Alphyanto Ruddyard, menekankan pentingnya keberlanjutan dan sinergi global dalam mencapai tujuan jangka panjang Indonesia.
“Melalui Paviliun Indonesia, kami menunjukkan komitmen menciptakan ekosistem investasi yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas global adalah kunci utama menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Febrian.
Selain mempromosikan potensi investasi, Paviliun Indonesia juga menampilkan keunikan budaya Tanah Air. Para pengunjung dapat menikmati sajian khas seperti kopi Indonesia dan rendang, serta menyaksikan pameran produk outdoor sport yang menggambarkan kolaborasi budaya Indonesia-Swiss.
Dengan keberadaan Paviliun Indonesia, pemerintah berharap dapat memperluas jaringan kerja sama strategis yang saling menguntungkan. Sesi-sesi diskusi interaktif yang berlangsung selama dua hari ke depan akan membahas isu-isu utama seperti transisi energi, ekonomi digital, dan pengembangan industri hijau.
“Kami percaya bahwa Paviliun ini dapat menciptakan sinergi global yang mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” tegas Rosan.
Keikutsertaan Indonesia dalam WEF 2025 mencerminkan komitmen untuk terus memainkan peran aktif dalam diskusi global. Dengan tema dan visi yang jelas, Paviliun Indonesia di Davos diharapkan menjadi katalisator dalam memperkuat hubungan internasional sekaligus membuka peluang investasi strategis yang mendukung pembangunan berkelanjutan.