A big fan of open source and Ubuntu. Founder at joomlabuff
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang menggelar Rapat Staf yang dipimpin langsung oleh Kepala DPMPTSP, Ir. Erwin Simanjuntak, M.Si. Rapat internal yang berlangsung pada Kamis (15/5/2025) di Ruang Rapat DPMPTSP Kabupaten Sintang ini dihadiri oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kontrak di lingkungan DPMPTSP.
Rapat staf kali ini memfokuskan pembahasan pada empat aspek strategis dalam pengelolaan organisasi dan pelayanan publik:
Kepala DPMPTSP menekankan pentingnya kedisiplinan sebagai fondasi pelayanan prima. Dalam sesi ini dibahas:
Pembahasan mengenai realokasi anggaran dilakukan untuk optimalisasi penggunaan dana publik:
DPMPTSP Sintang berkomitmen mengembangkan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan:
Penguatan fungsi pengawasan investasi menjadi fokus penting dalam rapat:
Ir. Erwin Simanjuntak, M.Si menegaskan bahwa rapat staf ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Beberapa poin penting yang disampaikan:
Hasil rapat staf akan ditindaklanjuti melalui:
DPMPTSP Kabupaten Sintang melalui rapat staf ini menunjukkan komitmen kuat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha di Kabupaten Sintang.
Informasi lebih lanjut hubungi:
DPMPTSP Kabupaten Sintang
Alamat: Jl. Pattimura No. 1, Kel. Tanjung Puri Kec. Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telepon: 0565-2060001
Pejabat Fungsional Penata Perizinan dan Penata Kelola Penanaman Modal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang menghadiri Rapat Kerja Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Sintang Tahun 2024. Rapat strategis ini diselenggarakan pada Rabu (14/5/2025) di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sintang.
Melalui partisipasi dalam rapat kerja Pansus LKPj ini, DPMPTSP Kabupaten Sintang menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha. Evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konstruktif untuk pengembangan program dan perbaikan sistem pelayanan di masa mendatang.
DPMPTSP Kabupaten Sintang akan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan prima di bidang investasi dan perizinan untuk mendukung pembangunan ekonomi Kabupaten Sintang yang berkelanjutan.
Pejabat Fungsional Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang, Dra. Warnida, M.Si dan Zubaedah, S.Sos, MM, turut serta dalam kegiatan konsultasi dan koordinasi yang dilaksanakan oleh Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) DPRD Kabupaten Sintang. Kunjungan kerja ini dilaksanakan ke dua instansi penting di tingkat provinsi, yaitu Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis (8/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Sintang terhadap kinerja Pemerintah Daerah, khususnya terkait dengan pelaporan pertanggungjawaban. Kehadiran pejabat fungsional DPMPTSP Kabupaten Sintang mendampingi Pansus LKPj bertujuan untuk:
The Head of the Investment and One-Stop Integrated Services Office (DPMPTSP) of Sintang Regency, Ir. Erwin Simanjuntak, M.Si, accompanied by functional officials, attended the 2024 Investment Realization Data Reconciliation Meeting for all Regencies/Cities across West Kalimantan. This important meeting was held on Thursday (5/8/2025) in the Meeting Room of the West Kalimantan Provincial DPMPTSP.
Several important points discussed during the reconciliation meeting include:
DPMPTSP Sintang Regency will continue to coordinate with the Provincial DPMPTSP and relevant agencies to ensure investment realization targets can be met in supporting regional economic growth.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sintang, Ir. Erwin Simanjuntak, M.Si, bersama pejabat fungsional menghadiri Rapat Rekonsiliasi Data Realisasi Penanaman Modal Tahun 2024 untuk seluruh Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat. Rapat penting ini diselenggarakan pada Kamis (8/5/2025) di Ruang Rapat DPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam rapat rekonsiliasi tersebut meliputi:
DPMPTSP Kabupaten Sintang akan terus berkoordinasi dengan DPMPTSP Provinsi dan instansi terkait untuk memastikan target realisasi investasi dapat terpenuhi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Minat investasi investor Korea Selatan ke Indonesia tetap tinggi. Hal ini ditandai dengan peresmian Dongsung Chemical, perusahaan kimia asal Korea Selatan yang memproduksi poliuretana (PU), pada Rabu (30/04), di Karawang, Jawa Barat.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani yang ikut dalam seremoni peresmian operasional pabrik, menyampaikan pentingnya investasi ini sebagai penanda bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik, bahkan bagi perusahaan dengan produk berteknologi tinggi.
Dibangun di atas lahan 82 ribu meter persegi dengan luas bangunan 23 ribu meter persegi, pabrik ini merupakan fasilitas produksi terbesar yang dimiliki oleh perusahaan, bahkan melebihi kapasitas produksi di negeri asalnya.
Produk Dongsung Chemical digunakan di berbagai sektor, seperti:
Menteri Rosan menyampaikan pentingnya investasi ini sebagai penanda bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik, bahkan bagi perusahaan dengan produk berteknologi tinggi.
"Kehadiran pabrik ini sekali lagi membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi tujuan investasi yang masih menarik di mata investor, namun juga dipercaya menjadi pusat produksi dan ekspor produk berteknologi tinggi. Investasi ini akan menciptakan lapangan kerja dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global," ujar Rosan.
Dalam kesempatan tersebut, Rosan juga menyampaikan bahwa pemerintah secara aktif terus menerus meningkatkan kerja sama dengan mitra-mitra strategis Indonesia untuk berinvestasi di tanah air. Apalagi, menurutnya saat ini, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, Indonesia sangat terbuka untuk bisnis, terutama yang sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri dan penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas.
Dalam lima tahun terakhir (2020–2024), Korea Selatan tercatat sebagai negara sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar ke-7 di Indonesia, dengan total investasi sebesar USD11,3 miliar.
Rosan menilai kerja sama Korsel dan Indonesia yang telah berjalan dengan baik harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. "Saya yakin angka realisasi investasi sebenarnya jauh lebih besar, karena ada investasi asal Korea yang masuk melalui negara lain seperti Malaysia atau Singapura," lanjut Menteri Rosan.
Bagi Dongsung Chemical, pabrik di Karawang adalah bagian penting dari rencana pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Chairman Dongsung Chemical Baek Jeong-ho mengatakan bahwa investasinya di Indonesia bukan hanya untuk menambah kapasitas produksi, namun juga bagian dari strategi perusahaan untuk terus berkembang.
"Pabrik baru di Indonesia ini merupakan basis produksi sistem PU terbaik di Asia Tenggara, berfungsi sebagai hub strategis global yang menjangkau mulai dari Asia, Amerika Latin, hingga Eropa. Ini bukan sekedar perluasan fasilitas produksi melainkan juga merupakan tonggak penting dalam memperluas teknologi dan visi global Dongsung Chemical," ujar Baek.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, pada triwulan pertama tahun 2025, Korea Selatan mencatatkan kinerja investasi yang cukup cemerlang dengan menempati peringkat ketujuh sebagai negara asal Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia. Selama periode tersebut, nilai investasi Korea Selatan mencapai USD683,29 juta yang tersebar di berbagai sektor.
Tren ini mencerminkan konsistennya minat dan optimisme investor Korea Selatan terhadap peluang investasi di Indonesia.
South Korean investors' interest in Indonesia remains high. This is marked by the inauguration of Dongsung Chemical, a South Korean chemical company that produces polyurethane (PU), on Wednesday (30/04), in Karawang, West Java.
Minister of Investment and Downstream Industries/Head of the Investment Coordinating Board (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, who participated in the factory operational inauguration ceremony, conveyed the importance of this investment as an indicator that Indonesia remains an attractive investment destination, even for companies with high-technology products.
Built on a 82,000 square meter land with a building area of 23,000 square meters, this factory is the largest production facility owned by the company, even exceeding production capacity in its home country.
Dongsung Chemical's products are used in various sectors, such as:
Minister Rosan emphasized the importance of this investment as an indicator that Indonesia remains an attractive investment destination, even for companies with high-technology products.
"The presence of this factory once again proves that Indonesia is not only an investment destination that remains attractive to investors but is also trusted to become a center for the production and export of high-technology products. This investment will create jobs and strengthen Indonesia's position in the global supply chain," said Rosan.
On this occasion, Rosan also stated that the government actively continues to enhance cooperation with Indonesia's strategic partners to invest in the country. Moreover, according to him, currently, based on the direction of President Prabowo, Indonesia is very open for business, especially those aligned with the government's agenda in promoting industrial downstream and creating quality jobs.
In the last five years (2020-2024), South Korea has been recorded as the 7th largest source of foreign direct investment (FDI) in Indonesia, with a total investment of USD11.3 billion.
Rosan believes that the cooperation between South Korea and Indonesia that has been going well must be maintained and even enhanced. "I believe the actual investment realization figures are much larger, as there are investments from Korea entering through other countries such as Malaysia or Singapore," continued Minister Rosan.
For Dongsung Chemical, the factory in Karawang is an important part of the company's long-term growth plan. Dongsung Chemical Chairman Baek Jeong-ho said that his investment in Indonesia is not only to increase production capacity but also part of the company's strategy to continue growing.
"This new factory in Indonesia is the best PU system production base in Southeast Asia, serving as a global strategic hub reaching from Asia, Latin America, to Europe. This is not just an expansion of production facilities but also an important milestone in expanding Dongsung Chemical's technology and global vision," said Baek.
Based on data from the Ministry of Investment and Downstream Industries/BKPM, in the first quarter of 2025, South Korea recorded an impressive investment performance by ranking seventh as the largest country of origin for Foreign Direct Investment (FDI) in Indonesia. During this period, South Korea's investment value reached USD683.29 million spread across various sectors.
This trend reflects the consistent interest and optimism of South Korean investors toward investment opportunities in Indonesia.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menghadiri peluncuran produk terbaru PT Lenovo Indonesia yang telah memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di Batam (29/4). Produk-produk baru ini antara lain, Lenovo K14 Gen 3 dan ThinkCentre Neo 50a Gen 5 yang diluncurkan secara resmi hari ini.
"Dalam kesempatan ini, kami mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan antara PT Sat Nusapersada dengan Lenovo Indonesia untuk memproduksi dua produk barunya di Indonesia, serta memenuhi regulasi TKDN. Diharapkan kolaborasi ini dapat meningkatkan pemberdayaan industri dalam negeri," ujar Wakil Menteri Todotua.
Wakil Menteri Todotua menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen memberikan dukungan terhadap investor yang telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk tidak hanya menarik investasi baru, tetapi memberikan fasilitasi dan dukungan penuh kepada investor eksisting yang telah membuktikan kontribusinya melalui:
"Pemerintah hadir untuk memastikan bahwa investasi yang telah ditanamkan benar-benar mendapat dukungan agar berkembang dan berkelanjutan. Kami memberikan perhatian serius kepada para investor yang telah menunjukkan dampak positif terhadap perekonomian, khususnya di wilayah tempat mereka beroperasi," ujar Wakil Menteri Todotua.
PT. Lenovo Indonesia merupakan perusahaan teknologi multinasional yang beroperasi di lebih dari 60 negara dan menjual produknya di sekitar 180 negara. Lenovo menjual dan memproduksi berbagai barang elektronik di Indonesia, termasuk:
Sejak 2019, PT Lenovo Indonesia telah bermitra dengan PT. Sat Nusapersada (Tbk) dalam pengembangan produknya.
Kota Batam, sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), telah lama menjadi magnet investasi sektor manufaktur, khususnya elektronika. Total realisasi investasi Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I Tahun 2025 mencapai Rp13,22 triliun, dan menduduki peringkat ke-12 berdasarkan lokasi.
Dari total realisasi ini:
Deputy Minister of Investment and Downstream Industries/Deputy Head of the Investment Coordinating Board (BKPM) Todotua Pasaribu attended the launch of PT Lenovo Indonesia's latest products that have met the Domestic Component Level (TKDN) requirements in Batam (29/4). These new products include the Lenovo K14 Gen 3 and ThinkCentre Neo 50a Gen 5, which were officially launched today.
"On this occasion, we appreciate the collaboration between PT Sat Nusapersada and Lenovo Indonesia to produce two new products in Indonesia and meet TKDN regulations. This collaboration is expected to enhance the empowerment of domestic industries," said Deputy Minister Todotua.
Deputy Minister Todotua added that the government is committed to providing support to investors who have contributed to national economic growth. This is also part of the government's strategy to not only attract new investments but to provide full facilitation and support to existing investors who have proven their contribution through:
"The government is present to ensure that investments that have been made truly receive support to develop and become sustainable. We pay serious attention to investors who have shown positive impacts on the economy, especially in the regions where they operate," said Deputy Minister Todotua.
PT. Lenovo Indonesia is a multinational technology company operating in more than 60 countries and selling its products in around 180 countries. Lenovo sells and produces various electronic goods in Indonesia, including:
Since 2019, PT Lenovo Indonesia has partnered with PT. Sat Nusapersada (Tbk) in developing its products.
Batam City, as part of Riau Islands Province, has long been a magnet for manufacturing sector investments, particularly in electronics. The total investment realization in Riau Islands Province for the First Quarter of 2025 reached IDR13.22 trillion, ranking 12th by location.
From this total realization:
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan investasi yang positif. Realisasi investasi sepanjang Triwulan I 2025 mencapai Rp465,2 triliun, naik 2,7% dibandingkan Triwulan IV 2024 dan meningkat signifikan 15,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini telah memenuhi 24,4% target realisasi investasi tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 Triliun.
Kinerja investasi ini juga membawa dampak positif pada penciptaan lapangan kerja, dengan serapan tenaga kerja langsung mencapai 594.104 orang, meningkat 8,5% dibandingkan Triwulan I 2024. Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I 2025, pada Selasa (29/04).
Menurut Rosan, capaian ini mencerminkan ketahanan ekonomi nasional serta berjalannya strategi pemerintah dalam menjaga daya tarik dan iklim investasi di tengah dinamika global.
"Kalau kita lihat trennya sangat baik, karena di tahun 2025 ini, kenaikannya investasi dibandingkan tahun 2024 itu 15,9%, di mana kenaikan yang cukup tinggi, ini kami lihat dari appetite yang masuk dan realisasi investasi yang terus berjalan, insyaAllah angka itu bisa kita capai," ujar Rosan.
Rosan menambahkan bahwa ketegangan perdagangan global seperti kenaikan tarif impor Amerika Serikat belum berdampak langsung terhadap arus investasi ke Indonesia. Angka realisasi investasi mencerminkan pengeluaran modal untuk proyek fisik seperti pembangunan pabrik, infrastruktur, dan fasilitas produksi yang melibatkan kalkulasi bisnis dan risiko jangka panjang.
"Capaian ini menjadi indikator yang sangat baik dan positif di tengah meningkatnya tensi geopolitik dan geoekonomi. Alhamdulillah, kami melihat minat investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, terus meningkat di Indonesia," jelas Rosan.
Sektor industri manufaktur mendominasi realisasi investasi berdasarkan sektor usaha, dengan nilai Rp67,3 triliun, diikuti:
Distribusi investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa juga semakin berimbang:
Pertumbuhan investasi di luar Jawa sebesar 17,4% mempertegas arah pemerataan pembangunan nasional. Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu motor pertumbuhan luar Jawa dengan capaian realisasi Rp32,7 triliun, menempatkannya dalam lima besar nasional bersama DKI Jakarta (Rp69,8 triliun) dan Jawa Barat (Rp68,5 triliun).
Di tengah tekanan eksternal, Penanaman Modal Asing (PMA) tetap berkontribusi signifikan sebesar Rp230,4 triliun, atau 49,5% dari total realisasi investasi. Sementara angka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp234,8 triliun atau 50,5%.
Lima sektor penyumbang angka PMA terbesar adalah:
Singapura tetap menjadi sumber investasi terbesar (US$4,6 miliar), diikuti Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang.
Program hilirisasi sumber daya alam terus menjadi pilar utama dalam mendorong investasi. Pada Triwulan I 2025, realisasi investasi di sektor hilirisasi mencapai Rp136,3 triliun atau 29,3% dari total investasi nasional.
Kontribusi terbesar berasal dari:
Memasuki tahun 2025, pemerintah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp1.905,6 triliun, naik 11,14% dari capaian tahun lalu sebesar Rp1.714,2 triliun, guna menopang target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,3%.
"Dengan fondasi yang kuat dan reformasi struktural yang terus berjalan, Indonesia optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan investasi sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah tantangan global," pungkas Rosan.